Wisata Bahari ke Museum Maritim Indonesia
Hallo Sahabat Teman Main..
Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarungi luas samudera
Menerjang ombak, tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Sahabat Teman
Main hafal lagu di atas? Negara Indonesia yang terdiri dari 17.500 lebih pulau-pulau
melahirkan banyak pelaut tangguh. Sahabat juga bisa belajar menjadi pelaut,
lho, seperti petualangan Teman Main berwisata bahari di Museum Maritim
Indonesia.
Minggu, 25
Agustus 2019, lalu, Sahabat Teman Main bersama Papa dan Mama berkunjung ke Museum
Maritim Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Museum yang
dikelola PT. Pelabuhan Indonesia II (IPC) baru diresmikan tahun ini, lho. Apa
saja ya isinya?
Nonton Film Sejarah Indonesia
Agenda pertama
hari itu, Sahabat Teman Main beserta Mama dan Papa menuju lantai 2 museum. Di
sana terdapat ruang auditorium untuk menonton film tentang sejarah IPC dan
kelautan Indonesia.
Film tersebut
menceritakan pentingnya kapal untuk mengangkut barang-barang ke berbagai pulau.
Dikisahkan di suatu daerah di Sumatera Barat sedang kehabisan stok gula. Minum
kopi tanpa gula kan pahit banget. Ini karena kapal pengangkut gula terlambat
datang padahal masyarakat sudah menunggu di pinggir dermaga.
Setelah menonton
film, Teman Main diajak melihat maket pembangunan PT. Pelabuhan Indonesia II
yang luas … nantinya Tanjung Priok akan dibangun seperti itu.
Selesai mengenal
IPC, para peserta beranjak ke lantai 1 untuk berkeliling ruang pameran. Ruang
pamer museum dibagi menjadi dua, sebelah kanan dan kiri. Dipandu Kak Andi dan
Kak Nabila, Teman Main berkeliling sambil mendapat penjelasan.
Kita ke kanan
dulu, ya. Bagian kanan berisi sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia dari
kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mataram, hingga Demak. Berbagai komoditas dagang
khas tiap kerajaan dipamerkan di sana.
Di Kerajaan
Sriwijaya, gading gajah dan cula badak diperjual-belikan, lho. Kalau sekarang
udah enggak boleh, ya, karena semakin langka. Kasihan hewannya harus dibunuh
demi diambil gadingnya saja.
Di sini juga ada
relief kapal Samudra Raksa seperti di Candi Borobudur. Dari relief tersebut
kemudian dicoba buat kapal benerannya dan ternyata jadi, lho. Wah, berarti saat
pembangunan Candi Borobudur pada 750 M sudah ada kapal megah tersebut, ya.
Sahabat pernah
mendengar VOC alias Vereenigde Oost-indische Compagnie? Perusahaan dagang asal
Belanda ini mengambil komoditas di Indonesia, seperti rempah-rempah dan emas,
untuk dibawa ke Belanda. Di Museum Maritim Indonesia, Sahabat dapat masuk ke diorama
gudang VOC dan menemukan beragam rempah-rempah.
Sekarang kita
lanjut menyusuri museum bagian kiri, ya. Di sini dijelaskan berbagai pelabuhan
di Indonesia seperti pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur dan Emmahaven di
Sumatera Barat.
Pelabuhan tak
hanya berfungsi sebagai jalur transportasi maupun distribusi perdagangan.
Pelabuhan pun menjadi tempat pertahanan suatu negara supaya tidak diserang
bangsa asing.
Nah, bagian
paling seru di museum ini sampai-sampai ada peserta yang enggak mau pulang
yaitu ruang simulasi kapal. Di sini, Sahabat dapat menyetir kemudi kapal dengan
banyak tombol. Layar di sekeliling ruangan yang menampilkan pelabuhan membuat
ruangan ini seperti naik kapal sungguhan!
Jangan lupa juga
berfoto seperti atlet ski air di spot foto yang tersedia. Pegang talinya dan
siap bergaya. Hihi ….
Crafting Membuat Kapal dari Karton Telur
Hari semakin
siang namun masih ada agenda satu lagi sebelum makan siang. Setelah keliling
ruang pamer museum dan naik ke lantai 3 untuk melihat pelabuhan, para peserta
masuk ke ruang serba guna untuk berkreasi membuat kapal.
Bahan untuk
membuat kapal ini memanfaatkan barang bekas yaitu karton telur. Dipandu Kak
Helena dan Kak Ranti, Sahabat berkreasi menciptakan kapal impiannya lengkap
dengan bendera Indonesia supaya makin meriah.
Asyik, kapal
buatan Teman Main sudah jadi. Eh, tapi jangan dilayarkan di air ya. Dibuat
pajangan saja karena karton telurnya bisa rusak kena air. Hehe ….
Belajar menjadi
pelaut di Museum Maritim Indonesia ternyata melelahkan, ya. Sahabat makan
dengan lahap makan siang yang tersedia.
Terima kasih
Sahabat Teman Main dan Mama Papa yang sudah main bareng di #temanmain24. Sampai
jumpa di kegiatan Teman Main berikutnya!
Nonton video kegiatan ini di channel Youtube Teman Main yaa..
(klik disini )
Jangan lupa subscribe ;)
(klik disini )
Jangan lupa subscribe ;)
TEMAN MAIN
Explore.. and.. FUN..!
#temanmain24
25 Agustus 2019
Ditulis oleh Helena Mantra
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.